Searching...
Sunday, 26 October 2014

319,2 Hektare Kawasan Konservasi Terbakar

21:45


PALEMBANG – Brigade pengendalian kebakaran hutan Manggala Agni Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel, termasuk salah satu instansi yang berjibaku memadamkan kebakaran lewat jalur darat, hingga 19 Oktober lalu, sudah 250,02 hektare kebakaran di kawasan konservasi berhasil dipadamkan.
Kepala BKSDA, Nunu Anugrah SHut MSc menjelaskan, ada delapan kawasan konservasi di Sumsel. Ada Suaka Margasatwa (SM) Bentayan, luasnya 23.220 hektare, yang terbakar 93,5 hektare dan yang sudah dipadamkan 59,5 hektare. Lalu, ada SM Dangku, luasnya 44.419,34 hektare, yang terbakar 119,45 hektare, dan yang berhasil dipadamkan 95,45 hektare.
Kemudian, ada SM Padang Sugihan, luasnya 86.932 hektare, yang terbakar 101,75 hektare, dan yang sudah dipadamkan 90,75 hektare. “Di SM Gunung Raya, luasnya 50.950 hektare, dan tidak ada yang terbakar lahannya,” beber Nunu. Di SM Isau-Isau Pasemah, luasnya 16.998 hektare, yang terbakar hanya 2,5 hektare, dan seluruhnya telah dipadamkan.
Lalu, Hutan Suaka Alam (HAS) Gumai Tebing Tinggi, luasnya 46.122,60 hektare, yang terbakar 2 hektare, dan seluruhnya berhasil dipadamkan. Ada HAS pusat latihan gajah, luasnya 210 hektare, dan tidak ada yang terbakar. Begitu juga Taman Wisata Alam (TWA) Punti Kayu, luasnya 50 hektare, dan tidak ada yang terbakar. “Jadi, keseluruhan ada 319,2 hektare kawasan konservasi yang terbakar dan sudah 250,02 hektare yang berhasil dipadamkan,” tuturnya.
Upaya pemadaman kebakaran di kawasan konservasi ini sudah berlangsung dua bulan terakhir. 240 personel Manggala Agni siaga di empat daerah operasi (daops), yakni daops I Muba, daops II Banyuasin, daops III OKI, dan daops IV Lahat. Kata Nunu, banyak kawasan konservasi yang dikelilingi lahan kebun masyarakat.
“Tidak menutup kemungkinan ada padalisme dan kebiasaan masyarakat yang membuka lahan dengan melakukan pembakaran lahan,” jelasnya. Salah satu kendala di lapangan adalah aksesibilitas. “Lokasi kebakaran hutan maupun lahan jauh dari permukiman masyarakat sehingga sulit untuk dijangkau. Begitu pun dengan pasokan BBM,  akomodasi, serta  ketersediaan air untuk membantu upaya pemadaman,” tukasnya.
Mulai hari ini, Cassa 212 tipe 200 yang tiba kemarin (21/10) sore di Palembang akan mulai beroperasi. Pesawat bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu akan digunakan untuk melakukan modifikasi teknologi cuaca (TMC).
“Pesawat Cassa ini akan fokus melakukan penyemaian awan di Sumsel. Meski potensi awan masih sedikit, tapi setidaknya sudah bisa terdeteksi di arah mana yang mulai banyak tumbuh,” beber Kepala BPBD Sumsel, H Yulizar Dinoto SH.
Meski belum deras dan tidak merata, tapi sesekali hujan mulai mengguyur Sumsel. Sedangkan indeks standar pencemar udara (ISPU), angkanya sudah turun dari 330 menjadi 119. Cassa 212 tersebut akan terbang sekali dalam sehari, mengangkut 1-2 ton garam untuk penyemaian awan. “Mudah-mudahan, semua hotspot akan padam dan tidak ada lagi asap yang menyerang Sumsel,” tukas Yulizar

0 comments:

Post a Comment