Searching...
Monday, 22 September 2014

Groundbreaking Pertengahan Oktober

20:57



PALEMBANG – Groundbreaking jalan tol Trans Sumatera di wilayah Sumsel akhirnya menemui titik terang. Sudah ada keputusan dari pemerintah pusat, launching dilakukan pertengahan Oktober nanti.

    “Untuk tanggal pastinya, kita masih menunggu konfirmasi. Kemungkinan besar dihadiri langsung oleh Wakil Presiden (Wapres),” kata Asisten II Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Pemprov Sumsel, Ruslan Bahri, kemarin.

    Dikatakannya, groundbreaking mengambil lokasi di Palembang dan Inderalaya. “Tinggal berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, dan groundbreaking siap dilaksanakan. Intinya, Sumsel sudah siap,” jelasnya.

Selain Wapres, akan hadir Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Perhubungan. Dari pertemuan dengan protokoler kepresidenan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak meresmikan secara langsung karena memang telah mengurangi kegiatan kedinasannya.

“Wapres kan sama saja,” ucapnya. Diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah menandatangani peraturan presiden (Perpres) megaproyek tersebut beberapa hari lalu, tepatnya 18 September 2014.

Selain Perpres tol Trans Sumatera, SBY juga meneken peraturan pemerintah (PP) untuk pembentukan holding BUMN perkebunan. Dengan kondisi ini, jika tidak ada aral melintang, proyek bernilai ratusan triliun rupiah itu sudah bisa dimulai tiga pekan ke depan. PT Hutama Karya (HK) sudah ditunjuk untuk menggarap proyek tersebut.

Seyogyanya, ada empat ruas tol Trans Sumatera yang jadi fokus pembangunan tahun ini. Empat ruas itu, Medan-Binjai yang panjangnya 16,8 km, Pekanbaru-Dumai (135 km), Palembang-Inderalaya (22 km), dan Bakauheni Lampung-Terbanggibesar (150 km). Total investasi yang diperlukan untuk membangun megaproyek itu sekitar Rp330 triliun.

Karena keterbatasan waktu, fokus pembangunan diubah. Hasilnya, hanya dua ruas yang akan di-groundbreaking, yakni Medan-Binjai dan Palembang-Inderalaya. Dua ruas ini memungkinkan terbangun lebih dahulu. Sedangkan dua ruas lainnya masih terkendala masalah lahan.




0 comments:

Post a Comment