PALEMBANG -
Unjuk rasa yang dilakukan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Palembang di
halaman
Kantor
Gubernur Sumsel berakhir ricuh. Belasan mahasiswa sempat beradu jotos dengan
Pol PP Sumsel, Jumat (19/8) pagi.
Kejadian
bermula ketika mahasiswa yang melakukan aksi maju selangkah dari barisan lantaran
selama berorasi belum ada pejabat yang menerima mereka. Alhasil, terjadi
pertikaian dan membuat satu sama lain terlibat konflik.
Akibatnya
ada beberapa mahasiswa yang mengalami luka memar dan pakaian mereka banyak yang
rusak. Sementara itu ada salah satu Pol PP yang wajahnya terluka akibat
pertikaian yang terjadi.
"Yang
jelas kami tidak terima dengan hal ini, kami akan usut karena banyak dari kami
yang ditendang. Jika dari pihak sana tidak setuju, mari kita sama-sama
proses," terang Aknan Khairullah, Ketua Umum HMI Cabang Palembang.
Aksi itu
sendiri dilakukan guna menuntut kejelasan event internasional yang ada di
Sumsel. Mereka menganggap kasus itu menjadi ladang korupsi bagi pejabat. Hal
itu dibuktikan dengan adanya temuan-temuan dari BPK.
Mereka juga
mempertanyakan bagaimana kelangsungan event yang akan dilakukan seperti MTQ
Internasional, Asean University Games, dan Asian Games yang akan dilakukan di
Sumsel. "Kami juga memiliki data-data riil," katanya.
Selain itu,
mahasiswa juga agak sedikit gusar dengan pola BOT yang dilakukan
Pemprov.
Mereka menganggap itu menggadaikan aset-aset milik negara. "Bagaimana
kejelasannya ? Keuntungan untuk daerah ?," cetusnya.
Ricuh pun
berhenti setelah Kepala Biro Kesra Sumsel, Richard Cahyadi menemui mereka
secara langsung. "Apapun aspirasinya pasti Pemerintah Provinsi Sumsel
terima kami apresiasi ini, tapi jangan lakukan dengan penuh emosi,"
terangnya di hadapan mahasiswa tersebut.
Richard
juga sangat menyayangkan, sikap mahasiswa yang menolak event internasional
seperti MTQ. Padahal, HMI sendiri merupakan organisasi Islam yang harusnya
menegakkan syiar Islam tersebut.
"Kenapa
umat Islam menolak Al-Quran berkumandang di provinsinya ? Ini kan agar
masyarakat bisa lebih mencintai Al-Quran dan bisa mengetahui cara membaca Quran
yang lebih baik," pungkas Richard.
0 comments:
Post a Comment